Menag Yaqut Sebut Agama Jangan Sampai Sebagai Kepentingan Politik, Cak Imin Katakan: Seperti Buzzer!!

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Medsos/Fb @Yaqut Cholis Qoumas)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Medsos/Fb @Yaqut Cholis Qoumas)

rakyatjelata.com-Bacawapres Koalisi Perubahan sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mendampingi Bacapres Anies Baswedan di piilpres 2024, menyebutkan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang seperti buzzer, Selasa (3/10/2023).

Namun demikian, Cak Imin tidak menjelaskan apa itu terkait buzzer yang dimaksud.

Sebelumnya Menag Yaqut menyampaikan sambutan di acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, pada Jumat (29/9/2023) lalu. Acara itu diikuti umat Buddha.
Menyebutkan agar masyarakat tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik, Menag Yaqut menuai ketegangan di internal partainya, setelah ia mengucapkan agama jangan sampai sebagai kepentingan politik.

Ia pun juga mengingatkan contohnya seperti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019 yang menggunakan agama untuk kepentingan politik.

"Oleh karena itu bapak ibu sekalian, saya berharap nanti bapak ibu dalam memilih pemimpin negeri ini untuk 2024-2029 benar-benar dilihat rekam jejaknya. Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih, jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya," jelasnya Menag Yaqut.

Dari pernyataan Yaqut agar tidak memilih calon presiden (capres) yang mempunyai rekam jejak politisasi agama menuai reaksi keras di PKB.

"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa, karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu. Rakyat itu lebih paham," kata Wakil Ketua MPR Jazilul kepada wartawan, Minggu (1/10).

"Kalau posisinya sebagai menteri ya presiden lah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan. Jadi dan publik tentu akan memberikan penilaian juga, menurut saya itu yang lebih penting. Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung dan menggiring opini yang nggak perlu. Saya pikir itu," kata Jazuli

Jazuli pun menyinggung posisi Yaqut sebagai pembantu presiden yang dianggapnya telah mengumbar hoaks. Menurut dia, Yaqut seharusnya bertanggung jawab menjaga kerukunan beragama.

Jazilul menegaskan PKB telah mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024 nanti. Menurutnya, apabila ada kader yang tidak satu suara dengan pengusungan itu, maka ia mengatakan akan menerima disiplin organisasi.

"Ya kami sudah mendeklarasi pasangan AMIN dan semua pengurus, konstituen, partisipan PKB semua sudah mendukung AMIN. Saya pikir itulah bukti ketaatan kepada organisasi. Yang tidak setuju dengan itu berarti menyimpang dari keputusan organisasi, gampang itu. Dan publik akan tahu siapa kader-kader PKB yang menyimpang dari keputusan organisasi dan pasti akan menerima disiplin organisasi," katanya.

Editor : hendro