KARAWANG | rakyatjelata.com - Puluhan santriwati dari sebuah pondok pesantren di Kabupaten Karawang diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren tersebut. Dugaan ini mencuat setelah kuasa hukum para korban, Saepul Rohman, Rabu (7/8/2024) melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Karawang.
Menurut Saepul Rohman, hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini. Dari dugaan awal, sekitar 20 santriwati mungkin telah menjadi korban, meskipun baru enam orang yang berani melaporkan kejadian tersebut.
"Untuk sementara ini pihak kepolisian masih mendalami para korban. Dugaannya 20 orang namun saat ini baru ada 6 orang yang melaporkan," ujarnya.
Saepul menjelaskan bahwa modus pelecehan tersebut dilakukan saat pengajian berlangsung. Para korban diduga dilecehkan dengan cara dipegang area sensitifnya dari belakang dan bahkan diajak menonton film porno.
"Kejadian pelecehan tersebut terjadi sekitar empat bulan yang lalu. Saat pengajian, korban dipegang area sensitifnya lewat belakang, ada juga yang diajak nonton film porno," tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai kasus ini. Namun, pantauan wartawan di Mapolres Karawang menunjukkan bahwa hingga pukul 22.00 WIB, beberapa santriwati masih dimintai keterangan oleh penyidik.
Baca Juga: Simulasi dan Pengamanan Jelang Pilkada Serentak 2024, Polres Karawang Juga Melibatkan Pasukan Brimob
Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, khususnya di pondok pesantren, dan diharapkan menjadi perhatian serius bagi aparat penegak hukum serta masyarakat luas. (red)
Editor : hendro