Pangdam V/Brawijaya Salut Kolaborasi Warga Ngawi Bersama TNI Dukung Program Ketahanan Pangan

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengapresiasi keterlibatan semua pihak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang telah berhasil mendongkrak program ketahanan pangan nasional.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengapresiasi keterlibatan semua pihak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang telah berhasil mendongkrak program ketahanan pangan nasional.

NGAWI | rakyatjelata.com - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengapresiasi keterlibatan semua pihak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur yang telah berhasil mendongkrak program ketahanan pangan nasional.

Pangdam menyebut, keberhasilan itu tak lepas dari adanya sinergitas dan kerja keras yang selama ini telah dilakukan oleh pihak Kodim Ngawi bersama instansi terkait lainnya.

Baca Juga: Sambangi PT. Wilmar Nabati Indonesia Pangdam V/Brawijaya Disambut Dandim

“Dari laporan yang saya terima, lokasi panen ini mencakup luas hamparan seluas 2.024 hektar yang meliputi empat Desa, yaitu Desa Sukowiyono, Bintoyo, Tungkulrejo dan Pangkur. Panen kali ini, petani telah menanam varietas utama seperti inpari 32, serta varietas Ciherang dan Logawa,” kata Pangdam. Rabu (01/11/2023).

Apresiasi pun tak lepas diberikan pada para petani yang telah berhasil menerapkan metode pertanian ramah lingkungan berkelanjutan atau PRLB.

Baca Juga: Danrem 084/Bhaskara Pimpin Upacara Tujuh Belasan, Simak Amanat Pangdam V/Brawijaya

Metode itu, dilakukan dengan cara semai kering di halaman rumah atau pekarangan.

“Hal ini bertujuan untuk melindungi tanaman dari hama penyakit sejak awal pembenihan, sekaligus mempercepat jadwal tanam dan efisiensi biaya sekaligus tenaga,” ungkap Pangdam.

Baca Juga: Pangdam V/Brawijaya Hadiri HUT TNI-AL ke-78 di Koarmada II/Surabaya

Selain itu, Pangdam juga mengapresiasi inovasi petani yang telah menciptakan lumbung Mikro Organisme Lokal atau MOL dan Pupuk Organik Cair atau POC secara mandiri.

“Ini merupakan solusi yang inovatif untuk mengatasi penurunan subsidi pupuk kimia, dan harga yang mahal dari pupuk kimia non subsidi. Dengan pembuatan pupuk sendiri, biaya produksi dapat ditekan,” jelasnya.(*/Id@)

Editor : ida