Politik Jungkir Balik Di Era New World

avatar Rakyat Jelata

Penulis: Maksum Zuhdi (Anggota Bidang Kaderisasi PMII Kota Malang)

Baca Juga: Petugas Gabungan, Kepolisian bersama TNI dan Muspika Bongkar Arena Judi Sabung Ayam di Gedangan Malang

Dalam beberapa tahun terakhir kita digiring dan dibina untuk menjadi manusia munafik dan ganas. Petualangan politik mengantarkan kita pada karakter terburuk dalam makna demokrasi. Istilah kader semi politisi (muda) konon menjadi brand keren untuk diucapkan dalam banyak forum: Akulah politisi muda yang memiliki kendali besar dalam setiap kontestasi dan berjalannya organisasi, kira-kira seperti itu kalimat yang acap kali diucapkan oleh mereka yang merasa si paling-paling di organisasi wkwk, tentunya sembari membusungkan dadanya!

Kalo menurut idola saya Almarhum Prof Sahetapy, bilamana melihat situasi dan kondisi Indonesia masa kini, sudah ibarat Rumah Sakit Gila yang dihuni sebagian orang yang sudah gila dan setengah gila (gila kekuasaan, pangkat, dan jabatan) tidak memiliki moral dan integritas.

"Yaa rumah sakit gila itu kini adalah rumah kami. Bedanya tidak ada yang setengah gila disini (semua gila)."

Integritas organisasi serta moralitas demokrasi dihilangkan. Beberapa kader berkumpul dan berdiskusi menyimpulkan dengan pertanyaan paling sederhana, apa yang sedang terjadi?

Kapan jotas jotos ini berakhir?

Rasanya setiap momentum yang sama masalahnyapun sama pada intinya angkat senjata lalu perang. Tidak ada kata persaudaraan, lantang terdengar suara you are my enemy! hahaa.

Sebenarnya banyak yang ingin bersuara bahkan berteriak, tapi apa daya mereka tidak memiliki kekuatan. Dominasi mereka ada pada keberanian dalam memperjuangkan nilai-nilai, namun seringnya dibenturkan dengan kekuatan besar yang dikendalikan oleh sosok yang tidak terlihat wujud dan keberadaanya. Dalam istilah kuno disebut manusia tak berpakaian/telanjang Ia tidak sadar bahwa sosoknya yang tidak terlihat itu justru menancapkan bayang-bayang dikepala banyak orang betapa terhinanya dia memakai pakaian lengkap tapi terbayang seperti telanjang.

Baca Juga: Silaturahmi Ojek Online Jawa Timur

Ada banyak sekali ambisi-ambisi gelap yang diatur sedemikian rupa. Terstruktur, massif dan rapi menggunakan kekuatan kekuasaan. Dengan role model seperti ini mengingatkan saya pada jaman sang jendral  The Smilling General (Pie enak jamanku to?) yang segalanya dikendalikan dengan kekuasaan. Nahh penting untuk saya sampaikan, kalo dulu mahasiswa berjuang menurunkan rezim Orde Baru, hari ini justru ada segelintir dari kita para mahasiswa yang melestarikan budaya Orde Baru wkwk, Aneh nggak?

 Sepertinya inilah bibit-bibit KKN haha (just a joke). Sementara inikan baru ada istilah Neo Komunis, Neo Kapitalis, dan Neo Liberalis.  Saya cetuskan istilah baru yaitu Neo KKN hahaa.

Munculnya banyak politisi amatiran yang bertingkah dan berlagak seolah paling penting dan berpengaruh sejagat raya seperti dinarasi awal adalah contoh salah satu kader yang pantas diberi sematan diatas politisi yaitu Politikus-kus-kus. Kalo udah gerak siapapun lewat. pokok e ngalah-ngalahi Presiden-lah. Cak-cek HP, telfon sana-sini dengan raut wajah kaku, rata dan serius. Lek Istilah dagelan jowone macak gawat.

Oke kembali ke-kengawuran pembahasan.  Apapun yang menjadi konflik hari ini adalah serangkaian kemeriahan yang tak berujung. Semua bergerak sesuai ambisi kekuasaan. Kalo kata orang belanda Terlalu banyak minum anggur diakhir tahun, mabuknya nggak ketolongan. Beberapa kader yang ideal mengharapkan ada yang memiliki moral meskipun dalam jumlah sedikit. Pesta demokrasi akhir tahun semoga menjadi ajang bersalaman dan berpelukan. Walau mustahil tidak ada yang salah dari sekedar memanjatkan

Baca Juga: Kurang Dari 5 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Terduga Pelaku Spesialis Pembobol ATM di Pakis Malang

Tidak ada istilah Konstitusi bagi Penguasa, apapun yang tidak sejalan dengan dirinya dan golongannya. Jangankan aturan, Tuhanpun akan mereka tentang!

Meskipun kejahatan lari secapat kilat, satu waktu kebenaran pasti akan mengalahkannya (Almarhum Prof Sahetapy)

Sumber:

Artikel Penjaga Nurani Hukum Dan Politik 2019

Cuplikan Vidio Indonesia Lawyers Club (ILC) 2012

Editor : Admin Rakyatjelata