rakyatjelata.com skyscraper
rakyatjelata.com skyscraper

Jembatan Desa Tunas Karya Sikara-kara II Kecamatan Natal Sangat Mengundang Maut

avatar rakyatjelata.com
Jembatan di desa Tunas Karya, tanpa pondasi yang beresiko mengakibatkan korban jiwa (Foto: Dok istimewa/tim rakyatjelata biro)
Jembatan di desa Tunas Karya, tanpa pondasi yang beresiko mengakibatkan korban jiwa (Foto: Dok istimewa/tim rakyatjelata biro)

Mandailing Natal (MADINA) | rakyatjelata.com - Jembatan Desa Tunas Karya Sikara-kara II Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal mengundang Maut. Pasalnya Jembatan di Desa Tunas Karya mengalami rusak berat sudah ambruk akibat diterjang banjir, Minggu (11/8/2024) saat turun hujan dua hari berturut-turut dengan intensitas tinggi didaerah ini, Senin (12/8/2024).

Sejumlah Tokoh pemuda ikut bersuara diantaranya tokoh pemuda Desa sikara kara II yang bernama Ardi abdullah.

Baca Juga: Longsor di Jalan Batu Bolang Tambangan Sulit Dilewati, Tiga Desa Ikut Terdampak  

Ardi mengaku kecewa kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal karena tak kunjung memperbaiki jembatan yang sudah bertahun-tahun.

"Pemerintah jangan tidur, bangunlah disaat masyarakat kesulitan terkait akses jembatan yang sangat berarti bagi kami, dimana adinda-adinda kita beranjak sekolah dengan akses seperti ini, sulit untuk dilalui karena hanya jembatan ini jalan satu satunya untuk anak-anak menuju ke sekolah SMP Negeri 2 Natal dan jalan para petani yang ingin bekerja. Petani kini tidak dapat bekerja akibat putusnya akses jembatan tersebut," ujar Ardi.

Ardi menambahkan selama ini masyarakat hanya mengandalkan swadaya tenaga gotong royong untuk memperbaiki akses jembatan Desa Tunas karya dan Sikara kara II ini.

Baca Juga: LSM Trisakti Menyayangkan Pengerukan Bahu Jalan dan Tutup Saluran Draniase Air di Desa Sitinjak

Sebelum Masyarakat yang menjadi korban akibat jembatan rusak, Ardi menekankan kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal agar segera adanya upaya yang serius dilakukan untuk memperbaiki jembatan ini sebelum ada korban jiwa.
"Jembatan ini merupakan sarana akses transportasi menyangkut hajat hidup orang banyak dan mempunyai fungsi sosial sangat penting," ungkap Ardi  dalam keterangannya, Minggu (11/8) pada media ini.

Terlebih jembatan tersebut dijelaskan Ardi, merupakan akses utama bagi masyarakat dalam segala hal, baik secara ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Baca Juga: Usai Stop PETI Kotanopan, Pemkab Diminta Tutup Aktifitas PETI di Pegunungan Madina

"Jadi dengan rusaknya jembatan tersebut masyarakat mengalami kerugian secara ekonomi, akibat terhambatnya untuk mengakses pendidikan dan sulitnya untuk mendapatkan layanan kesehatan yang tepat waktu," papar Ardi.

Oleh karena itu, Ardi berharap pemerintah dapat segera memperbaiki jembatan rusak tersebut sebelum ada korban Jiwa. (tim rakyatjelata)

Editor : hendro