Kereta Cepat JAKARTA-SURABAYA, Walikota Eri Cahyadi: Sudah Masuk Blue Print Perencanaan Kemenhub

avatar Rakyat Jelata
Foto: Walikota Surabaya Eri Cahyadi di ajang Runhub Balai kota Surabaya
Foto: Walikota Surabaya Eri Cahyadi di ajang Runhub Balai kota Surabaya

SURABAYA l rakyatjelata.com-Pemerintah Indonesia berencana memperpanjang relasi kereta cepat Jakarta-Bandung hingga ke Kota Surabaya, Jawa Timur. Dengan demikian, moda transportasi tersebut, nantinya akan menjadi kereta cepat Jakarta-Surabaya, Senen (9/10/2023).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendukung penuh rencana pengembangan relasi kereta cepat tersebut. Apalagi, Kota Surabaya dan Jakarta merupakan salah satu pusat bisnis di Indonesia.

Baca Juga: Cegah Penularan DBD, Wali Kota Eri Minta Puskesmas Segera Lakukan Penyelidikan Jika Ada Temuan Kasus

"Semoga yang disampaikan Pak Menteri (Perhubungan) bisa terwujud (kereta cepat) Surabaya-Jakarta. Karena bisnis banyak yang di Surabaya dan Jakarta," kata Wali Kota Eri di sela event RUN HUB 2023 di Balai Kota Surabaya, Senen, (9/10/2023).

Menurutnya, apabila kereta cepat Jakarta-Surabaya terealisasi, maka masyarakat akan lebih banyak pilihan moda transportasi. Baik itu melalui jalur udara pesawat maupun kereta cepat.

"Sehingga transportasi akan banyak pilihan, melalui udara maupun kereta. kita support penuh dan berdoa semoga bisa terwujud (kereta cepat) Surabaya-Jakarta," ujarnya.

Meski demikian, Wali Kota Eri mengakui, saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Pemkot Surabaya soal rencana tersebut. Namun begitu, rencana ini sudah dimasukkan ke dalam blue print perencanaan Kemenhub.

"Belum disampaikan, dibahas, tapi itu yang dimasukkan Pak Menteri (Perhubungan) di perencanaan Kementerian Perhubungan. Semoga bisa terwujud," imbuhnya.

Baca Juga: Peringatan HUT RI Ke-78, Eri Cahyadi Ajak Warga Lawan Kemiskinan

Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menjelaskan, bahwa pihaknya telah diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat blue print rancangan dari Bandung ke Surabaya.

"Yang disampaikan Pak Jokowi, kami diperintahkan untuk membuat blue print dari Bandung sampai ke Surabaya. Tentu apa yang kita buat adalah satu konsep yang meneruskan apa yang sudah kita letakkan pada dasar transformasi dari kereta cepat," kata Menhub Budi.

Menhub Budi juga menyatakan, bahwa pemerintah telah membuktikan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa terealisasi. Karenanya, pihaknya kemudian membuat mapping atau rancangan dengan variabel-variabel tertentu yang membuat kereta api nanti lebih efisien. "Bayangkan Jakarta - Surabaya 3,5 jam," ujarnya.

Baca Juga: Eri Cahyadi Minta Pengajar Agama Cetak Anak Berakhlakul Karimah

Menurut dia, variabel perhitungan itu salah satunya terkait dengan cost atau biaya. Perhitungan cost ini tentu memperhatikan jalur atau jalan mana saja yang akan dilalui oleh kereta cepat tersebut. "Nah, itu mempengaruhi. Terus cara, terus daya beli masyarakat, ini dihitung sebagai suatu optimalisasi," jelasnya.

Namun begitu, Menhub Budi menegaskan, bahwa keberadaan kereta cepat itu bukan semata-mata untuk komersial. Keberadaan transportasi itu tentu harus ada tanggung jawab bersama baik pihak swasta atau pemerintah.

"Justru yang akan mendapatkan bangkitan ekonomi itu adalah kota-kota yang dilalui. Dan cost yang dikeluarkan pada kereta cepat, terbayarkan pada bangkitnya ekonomi di banyak daerah. Katakanlah Purwokerto, Cirebon, Jogja, Solo dan Surabaya, pasti akan kegiatan ekonomi bertambah," pungkas dia.

Editor : hendro

Berita   

Dua Hari Sekali Mati Lampu ,Modus Baru Dugaan Korupsi PLN

Selalu banyak keluhan dari mayoritas masyarakat di beberapa desa seringnya lampu padam atau lampu mati yang dialami banyak rumah tangga, kejadian padam lampu berjangka panjang yang sangat mengesalkan dan menjengkelkan. Banyak masyarakat desa kepada PT.PLN…