Kalaulah Sempat, Mengapa Ilmu Agama Tidak Menjadi Utama?

avatar Rakyat Jelata

Ternyata apa yang ditulis BJ Habibie itu Absolutely undeniable!!!

Baca Juga: Habibi Center Selenggarakan Acara Habibi Democracy Forum, Undang Wapres Buka Acara

Ini semua REALITA .....B.J. HABIBIE

Ternyata kembali ke titik nol. Dalam tulisannya semua tidak ada yang dapat  dibanggakan di saat manusia menjelang KEMATIAN.

Ungkapan Hati B.J. Habibie soal akhirat yang bikin merinding 8 Jan 2019.

Pidato BJ Habibie viral Mantan Presiden RI ini menuliskan tentang kisah hidupnya.

SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT.

KALAULAH SEMPAT...???

Mari kita hayati dengan sepenuh hati apa yang di rasakan oleh BJ Habibie. Pesan ini sangatlah tepat menjadi renungan untuk kita semua. Semoga amal ibadahnya menolongnya di akherat.

Beliau berpesan, "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology, sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih bermanfaat untuk umat.

Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama.

Sepi penghuni...Istri sudah meninggal,

Tangan menggigil karena lemah,

Penyakit menggerogoti sejak lama,

Duduk tak enak, Berjalan pun tak nyaman, Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu.

Tiga anak, semuanya sukses berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri.

Ada yang sekarang berkarir di luar negeri,

Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi, Dan Ada pula yang jadi pengusaha.

Soal Ekonomi, Saya angkat dua jempol  semuanya kaya raya.

Namun, Saat tua seperti ini dia merasa hampa, ada pilu mendesak disudut hatinya.

Tidur tak nyaman, Dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa dan enegik. Baginya gambar yang di lihatnya penuh kenangan.

Di rumah yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur.

Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya.

Dari sudut mata ada air yang menetes, rindu dikunjungi anak-anak nya.

Tapi Semua Anak-anaknya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain.

Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan.

Badan sudah terlanjur melemah...

Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak...

Dan ini di rasakannya sepanjang waktu.

Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya, atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti.

Hanya menunggu sesuatu yang tak pasti,

yang pasti hanyalah KEMATIAN.

Rumah besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya, Anak sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC.

Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang.

Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa?

Kira-kira Jika Malaikat datang menjemput, akan seperti apakah kematian nya nanti.

Baca Juga: Survei PRC: Khofifah Perkasa di Pilgub Jatim 2024

Siapa yang akan memandikan?

Dimana akan dikuburkan?

Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan?

Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti?

Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula.

Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak?

Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan.

Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama. Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja.

" Kalau lah sempat " menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat-tempat di jalan Allah yang lainnya...

" Kalau lah sempat " dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang......

" Kalau lah sempat " memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yang memerlukan.....

" Kalau lah sempat " membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat, dan handai taulan...

Kalau lah kita tidak kikir Ikhlas kepada sesama, pasti itu semua akan menjadi Amal Penolong.

Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi Orang yang shaleh dan Ilmu Agama-nya lebih diutamakan, Ibadah sedekahnya di bimbing/diajarkan dan diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan Terbangun Malam Meneteskan Air Mata Mendoakan Orang Tuanya.

Baca Juga: Anak DPR RI Pembunuh Pacarnya!! Ini Modusnya....

Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama...

"KALAULAH SEMPAT"

Mengapa Kalau Sempat....???

Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita... ???

Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri.  Kenapa kita tidak lebih serius...???

Menyiapkan "Bekal" untuk menghadapNYA dan Mempertanggung Jawabkan Kepada NYA.

Jangan terbuai dengan "Kehidupan Dunia" yang  bisa  melalaikan. 

Kita boleh saja Giat Berusaha Didunia, tapi Jadikan Itu Untuk Bekal Kita Pada Perjalanan Panjang dan Kekal Diakhir Hidup Kita.

Teruslah menjadi "Si Penabur  Kebaikan Selama Hayat Masih Dikandung Badan Meski Hanya Sepotong Pesan"

Semoga Bermanfaat.

Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie.

Editor : Admin Rakyatjelata