SURABAYA,rakyatjelata.com - Berdasarkan hasil survei Surabaya Survey Center (SSC), Caleg Partai Perindo termasuk yang sering turun ke lapangan. Partai besutan Hary Tanoesoedibjo ini, nangkring di lingkaran 4 besar, di bawah PDI Perjuangan, PKB dan Demokrat.
Sekretaris DPW Partai Perindo Jawa Timur, Mohammad Badaruddin mengakui, Perindo, dari hasil rilis sejumlah lembaga survei, mengalami perbaikan prosentase dari publik.
Baca Juga: Tuntut 85 Suara Hilang, Caleg PKS Trenggalek Ini Protes Rekapitulasi Suara
Capaian ini, menurutnya patut dipertahankan. Naiknya elektabilitas Perindo, tambah Badaruddin, lantaran paratinya disemua tingkatan, baik kabupaten/kota, pusat secara bersama melakukan kerja politik. "Baik struktur partai maupun caleg," bebernya.
Ia memaparkan, saat ini, struktur partai telah dioptimalkan sampai ke pengurusan tingkat kelurahan. Lalu diimbangi caleg Perindo dengan kerja politik nya, seperti memperkenalkan diri, dan sosialisasi yang masif kepada masyarakat
Maka ia mengimbau, caleg Perindo, pada proses pencalegannya makin bagus. Masing-masing kota/kabupaten bisa mendapatkan kursi, sekaligus lolos parliamentary threshold .
"Mudah-mudahan, hasil survey ini berdampak baik," demikian beber Badaruddin.
Baca Juga: Gelar Rakorcab, Gerindra Bojonegoro Usul Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Sebagai informasi: PDIP dinilai sebagai partai politik yang calegnya paling sering turun ke lapangan. Hal itu berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC).
Peneliti Senior SSC, Surokim Abdus Salam sebanyak 50,5% responden menyatakan Caleg PDIP sering turun ke lapangan untuk bertemu dengan konstituennya. Di tiga besar, Ia diikuti oleh PKB yang meraih 8,4% dan Demokrat 5,2%, ujarnya.
Surokim menambahkan, selain tiga partai besar tersebut diikuti Perindo 4,1% dan Golkar 3,6%, kemudian Nasdem dan Gerindra yang keduanya memeroleh 3,2%.
Baca Juga: MPR Lembaga Tertinggi Negara bukan Lembaga Politik
Partai lainnya seperti PKS dengan 1,3%, PAN dan PPP keduanya 1,0%, PBB dengan 0,9%, PSI dengan 0,3%, Hanura dengan 0,2%. Sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 17,1%, imbuhnya. (id@)
Editor : ida
