SURABAYA | rakyatjelata.com -Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Ke-59 sejumlah pengurus DPD I Partai Golkar Jawa Timur melakukan ziarah ke makam para mantan ketua dan tokoh Partai berlambangkan pohon beringin ini.
Jumat, 20/10/2023
Blegur Prijanggono dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa tradisi nyekar ini sudah turun temurun mulai dahulu.
"Kami berziarah dan tabur bunga, sekaligus mendoakan para mantan tokoh-tokoh partai, semoga arwah beliau-beliau diterima di sisi Allah SWT," ujar Bendahara DPD I Partai Golkar Jatim Blegur Prijanggono di lokasi Pemakaman Umum (TPU) Ngagel Surabaya, Jumat pagi.
Ziarah yang sudah menjadi tradisi kader partai setiap tahun ini adalah bentuk penghormatan para generasi kepada pendahulunya.
Selain mengenang kepahlawanan dalam membesarkan partai Golkar, ziarah dimaksudkan sebagai upaya menumbuhkan nilai-nilai perjuangan para pendahulu yang telah mewarisi, mewarnai dan mengembangkan pembangunan Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
"Kami berziarah ke tokoh Partai Golkar di antaranya pak Mochammad Said dan petinggi lainnya untuk mengenang jasa jasa beliau." ucap Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim tersebut.
Rangkaian acara peringatan HUT Golkar kali ini juga menggelar kegiatan bhakti sosial, salah satunya ke Panti Asuhan di kawasan Ngagel Surabaya.
"Ziarah dan bhakti sosial juga dilakukan secara serentak di 38 DPD II atau pimpinan partai di tingkat kabupaten/kota se-Jatim." Imbuh Blegur.
"Tujuannya sama, untuk mendoakan supaya mereka mendapat tempat di sisi Allah. Tidak hanya instruksi, kegiatan ini adalah kebiasaan kader Partai Golkar untuk menghargai perjuangan para petinggi yang telah mendahului," tutur dia.
Sementara itu, ziarah yang diikuti para pengurus DPD Partai Golkar Jatim diawali dengan upacara yang dipimpin oleh Blegur.
Pada kesempatan tersebut, ia mengajak semua memberikan hormat dan meletakkan karangan bunga di makam mantan Ketua DPD Golkar Jatim Mochammad Said.
Pengurus lainnya juga menabur bunga ke makam Pahlawan Bung Tomo yang makamnya persis bersebalahan dengan Muhammad Said. (*)
Editor : arif
