Kabinet Indonesia Maju, 7 Menteri Dari Golongan PDIP Kompak Ingin Mundur

avatar Rakyat Jelata
Tri Rismaharini kader PDI Perjuangan (Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan)
Tri Rismaharini kader PDI Perjuangan (Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan)

rakyatjelata.com-Dikabinet Indonesia maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, ada sejumlah menteri yang merupakan dari golongan PDI Perjuangan (PDIP) ingin mengakhiri di Kabinet Jokowi, Selasa (14/11/2023).

Kabarnya Tujuh menteri akan mundur yang terdiri dari deretan PDIP

1. Yasonna Laoly

Yasonna Laoly merupakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, sejak Oktober 2019. Ia termasuk politikus senior PDIP.

Pria kelahiran 27 Mei 1953 ini pernah menjadi anggota DPRD Sumatera Utara pada tahun 1999 hingga 2003. Dan, MPR pada 2004 hingga 2014.

2. Tri Rismaharini

Tri Rismaharini atau Risma merupakan Menteri Sosial pada Kabinet Indonesia Maju.

Ia mulai menjabat sejak tanggal 23 Desember 2020.

3. Basuki Hadimuljono

Basuki Hadimuljono merupakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR).

Pria kelahiran Surakarta 1954 ini juga merupakan kader PDIP.

4. Bintang Puspayoga

Jabatan: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)

5. Teten Masduki

Teten Masduki merupakan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia sejak 23 Oktober 2019 pada Kabinet Indonesia Maju.

Pria kelahiran 6 Mei 1963 adalah seorang aktivis dan politisi PDIP.

6. Azwar Anas

Abdullah Azwar Anas telah dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (07/9/2022), mengutip menpan.go.id.

7. Pramono Anung

Pramono Anung Wibowo merupakan politikus PDIP yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak 12 Agustus 2015.Pria kelahiran 11 Juni 1963 sempat menjadi Wakil Ketua DPR RI mewakili PDI Perjuangan periode 2009-2014.

Kabar mundurnya para menteri karena mereka terganggu dengan moralitas Pak Jokowi saat ini. "Ada kesan rezim ini berubah jadi begis dan opurtunis," ungkap Rocky Gerung dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Senin 13 November 2023,

Menurut Rocky, para menteri PDIP yang mengundurkan diri tidak melakukannya karena kepentingan politik, melainkan karena terganggu dengan moralitas Jokowi. “Mereka mundur bukan karena kepentingan politik tapi karena gangguan etis,” kata Rocky.

“Ini musim para pendukung Jokowi menangis. Mulai dari Gunawan Muhammad lalu beredar macam-macam orang jadi kelihatan ada semacam evaluasi total terhadap keadaan.” kata Rocky.

“Eko yang mundur itu aktivis dari awal di Jogja lalu membantu Jokowi di Solo lalu dapat pangkat sebagai apa namanya wakil KSP lalu diminta untuk ngurus Gibran lalu dapat komiser segala macam.” Rocky menilai bahwa Jokowi telah melanggar etika politik dengan berupaya memastikan kemenangannya di Pilpres 2024 melalui skenario satu putaran.

“Pekerjaan Pak Jokowi hari ini adalah membujuk semua orang untuk memastikan satu putaran,” kata Rocky.

“Itu bujukan yang amat oportunistik dan berbahaya bagi bangsa ini.” Rocky pun mengimbau Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP untuk mengizinkan para menteri partainya yang mengundurkan diri untuk kembali ke partai.

“Megawati mesti paham bahwa kalau anggota kabinetnya minta mundur itu bukan karena sekedar betukar tambah politik tapi betul-betul secara moral menteri-menteri ini menganggap tidak ada lagi alasan etis untuk mendukung presiden Jokowi,” ujar Rocky. Rocky menilai bahwa PDIP menghadapi situasi yang krusial dalam Pilpres 2024.

Jika PDIP berhasil melewati situasi ini, partai tersebut bisa menjadi lebih besar, tetapi jika gagal, PDIP bisa hancur. “Sekarang ini bagaimana orang melihat pertempurannya itu tidak lagi antara Anies yang dianggap sebagai musuh nomor satunya dari Pak Jokowi,” kata Rocky.

Temui Ibu Mega

Politikus PDIP, Deddy Sitorus, membeberkan beberapa menteri PDIP sudah bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyatakan keinginan untuk mundur dari posisi menteri.

Tetapi, Megawati menyinggung tanggung jawab seorang menteri kepada rakyat.

“Ketika beberapa menteri datang ke Ibu Mega untuk menyatakan ingin mundur, Ibu bilang bahwa menjadi menteri itu adalah bagaimana tanggung jawab kita kepada bangsa, kepada rakyat.”

“Sepanjang mereka masih dibutuhkan presiden, silakan presiden,” kata Deddy, Sabtu, (11/11/2023), dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV.

Deddy menyebut, PDIP mempersilakan Jokowi menarik menteri-menteri PDIP apabila menganggap tak lagi dibutuhkan lantaran sudah tidak sejalan dengan keinginannya.

“Tapi kami tidak akan menarik karena mereka menjadi menteri itu adalah penugasan dan itu diperjuangkan, bukan seperti yang lain, yang kemudian datang dan mendapatkan jabatan ya,” katanya.

Editor : hendro