SURABAYA| rakyatjelata.com - Kehadiran mantan Pimpinan FPI Habib Rizieq Sihab di kota Surabaya mendapat penolakan dari elemen masyarakat. Habib Rizieq dijadwalkan menghadiri acara Hadrah Basaudan di Masjid Serang Surabaya pada Selasa malam (13/8/2024). Pendakwah yang dikenal radikal dengan perkataan kasar dalam setiap ceramahnya, beberapa kali mengalami penolakan di berbagai tempat.
Ormas kebhinekaan lintas Agama dan budaya Pejuang Nusantara Indoensia Bersatu (PNIB) menjadi salah satu ormas yang menolak keras ceramah Habib Rizieq yang dinilai cenderung memecah belah persatuan dan kesatuan umat.
“Ceramah Rizieq yang kasar dengan kata-kata vulgar dalam setiap ucapannya tidak mencerminkan pendakwah yang mengayomi. Inilah yang selama ini berdampak munculnya kebencian dan intoleransi kepada para jama’ahnya. Rizieq tidak mencerminkan karakter kesantunan dalam berdakwah, atau barangkali itulah ciri pendakwah impor dari Yaman yang berbeda jauh dengan kepribadian bangsa kita?” ungkap Gus Wal ketua Umum PNIB menanggapi rencana ceramah Habib Rizieq di Surabaya.
Baca Juga: PNIB Ajak Semua Pihak Waspadai Polemik Nasab Habib Syiah dan Salafi Wahabi
Gus Wal menekankan isi ceramah pendakwah seharusnya menentramkan dan mendamaikan, bukan malah sebaliknya yang sering dilakukan oleh Habib Rizieq.
“Kita butuh penceramah Kyai pribumi yang kalem dan santun bukan pendakwah mantan narapidana dan pelaku chat mesum. Kyai pribumi lebih dibutuhkan untuk membimbing umat menuju kepada kekhusyu'an beribadah mencari ridlo Alloh SWT daripada membenci keyakinan lain yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran mereka” lanjut Gus Wal.
PNIB dengan tegas menolak kehadiran Habib Rizieq di Surabaya. Gus Wal meminta kepada aparat penegak hukum untuk mempertimbangkan perijinan acara yang lebih banyak mudharotnya daripada kemaslahatannya.
“Surabaya menolak, PNIB menolak, warga masyarakat yang cinta damai menolak provokasi pendakwah dengan dalih apapun. Sudah saatnya Resurgence Nusantara bersatu melawan penjajahan imigran Yaman, Khilafah Wahabi Radikalisme Terorisme yang masih ada di sekitar kita. Jangan jadikan Indonesia seperti Suriah, Taliban dan Afghanistan yang hancur karena perang Agama. Waspadai gerakan mereka yang masif berkeliling dengan mendompleng acara pengajian, namun isinya sumpah serapah menyebar kebencian” pungaks Gus Wal mengingatkan.
Editor : Admin Rakyatjelata