Rakyatjelata.com - Gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Timur akan dilaksanakan secara serentak dan berdasarkan jadwal pada tanggal 27 november 2024 akan dilakukan pemungutan suara. Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) Jatim berharap, momentum Pilkada tersebut bisa berjalan sesuai aturan dan melahirkan pemimpin yang membawa keadilan bagi masyarakat.
"Harapannya Pemilukada berjalan sesuai aturan aturan yang berlaku sehingga melahirkan pemimpin yang adil melalui pemilukada" kata Aziz Muslim Haruna, Ketua Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) Jatim kamis, (6/06/2024.)
Baca Juga: Warga Desa Goro-Goro Siap Dukung Pasangan Bahrain - Umar di Pilkada 2024
Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) sendiri merupakan salah satu lembaga pemantau pemilu di Indonesia, karena itu menurut Aziz, ditengah tantangan yang ada pihaknya akan tetap mengambil peran guna memastikan proses dan tahapan Pilkada dapat berjalan sesuai koridor aturan.
"LS Vinus mengambil peran sebagai pemantau Pemilu dalam rangka memastikan semua tahapan Pemilukada berjalan sesuai aturan yang berlaku"
"meski tantangan yang dihadapi masih minimnya pemahaman masyarakat dan penyelenggara ditingkat KPPS terhadap lembaga pemantau independen" ujarnya.
Baca Juga: Kontestasi Pilkada Panas 2024: Pertahanan Vs Menantu Presiden
Berdasarkan pengalaman yang telah ada, menurut Aziz Pilkada juga mempunyai kerawanan kerawanan yang semestinya harus diantisipasi semua pihak, salah satunya adalah persoalan surat pemberitahuan pencoblosan yang rentan disalahgunakan oknum tertentu untuk kepentingan politik.
"kerawanan yang sering kami temui dilapangan yakni pendistribusian surat pemberitahuan pencoblosan (formulir c6) yang sering diambil oleh team sukses untuk dicobloskan ke joki, atau dalam istilah masyarakat yakni beli kartu" terangnya.
Baca Juga: KONTESTASI PILKADA PANAS 2024: PETAHANA Vis-à-vis MENANTU PRESIDEN
Saat disinggung tentang harapan dan bagaimana langkah agar Pilkada serentak Jatim bisa berjalan damai dan sukses, Aziz menekankan pentingnya independensi pihak penyelenggara.
"harapannya penyelenggara harus mampu menjaga indepedensinya sebagai penyelenggara, jangan sampai istilah team sukses berbaju penyelenggara atau terafiliasi kepada salah satu calon tertentu" pungkasnya. (ArH)
Editor : arif