Surabaya Makin Panas, Mahasiswa Unipa Minta Komitmen Presiden 2024 Kurangi Pemanasan Global

Surabaya - Mahasiswa Teknik Lingkungan Unipa Bersama dengan River Warrior pada (Sabtu 20/1/2024) melakukan rembug lingkungan di Kantor Ecoton di Desa Wringinanom Gresik.

Hasilnya, bahwa saat ini telah terjadi peningkatan suhu udara di Indonesia khususnya Surabaya akibat pemanasan global yang dipicu oleh tingginya kadar karbondioksida dan metana. Sehingga ia meminta Komitmen Presiden 2024 untuk mengurangi Pemanasan Global ini.

Baca Juga: LaNyalla : Mahasiswa Jangan Hanya Jadi Agent of Change, Namun Juga Agent of Repair

Seperti yang disampaikan Silvia Carolina Mahasiswa UNIPA mengatakan, bahwa dirinya telah ikut mengirimkan surat kepada calon Presiden 2024 bersama Aeshnina untuk meminta Calon Presiden 2024 untuk berkomitmen mengurangi terjadi perubahan iklim global.

"Kami berharap, bahwa suara Gen Z harus diperhatikan karena selama ini telah terjadi kerusakan lingkungan akibat keserakahan dan salah kebijakan yang mempercepat terjadinya pemanasan global."harapnya.

Rahmadani Dwi Zahara, Mahasiswi Teknik Lingkungan Semester V Universitas PGRI Adhibuana (Unipa) Surabaya menyampaikan Banyaknya industri di Jawa Timur menggunakan plastik sebagai bahan bakar sehingga menimbulkan tingginya kadar karbondioksida di Udara menyebabkan terjadinya peningkatan Suhu di Sidoarjo, Surabaya dan Gresik.

Baca Juga: Polresta Mojokerto bersama Mahasiswa Gelar Sholat Ghoib dan Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan

"Kami berharap, agar Presiden 2024 menggantikan bahan bakar plastik dengan bahan bakar yang tidak menimbulkan emisi karbon. Aktivitas industri, transportasi dan pengunaan batu bara menjadi sumber listrik menjadi pemicu tingginya emisi karbon yang dihasilkan."Harapnya

Kemudian, Andi Maulana Mahasiswa Dari Teknik Lingkungan Unipa Surabaya juga menyampaikan, dirinya memang merasakan kondisi udara di Surabaya pada tahun 2023 semakin panas jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ada Berbagai Pendapat Menjadi Mahasiswa Yang Ideal.

Menurutnya, Kondisi peningkatan suhu sesuai dengan Penelitian yang di lakukan Copernicus Climate Change Service Melaporkan bahwa Tahun 2023 dipastikan sebagai tahun terpanas dalam catatan data suhu global sejak tahun 1850. Pada Februari 2024 diprediksi Suhi akan melebihi 1,5°C di atas Tahun 1900, hal ini harus menjadi alarm bagi kita bahwa telah terjadi

“Pendidihan atau Penggodokan Global”.
Akibat Peningkatan Karbon di Atmosfer
Copernicus Climate Change Service Melaporkan bahwa Tahun 2023 bahwa konsentrasi Karbon dioksida mencapai 419 ppm, Metana 1.902 ppb, konsentrasi Karbon Dioksida dan Metana di atmosfer terjadi peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2005 dan 2022. Tingginya konsentrasi Karbondioksida dan metana di atmosfer inilah yang membuat suhu bumi makin panas. (*)

Editor : Admin Rakyatjelata