Urgensi Politik Kampus

avatar Rakyat Jelata

Hosnor Rofiq (ketua DPMFKIP UNISMA 2021) Surabaya, rakyatjelata.com - Sering kali kampus di sebut dengan miniatur negara, karena di dalam kampus terdapat struktur yang hampir sama dengan struktur ketatanegaraan. Ada presiden mahasiswa, dewan perwakilan mahasiswa, gubernur, menteri dan bahkan bupati atau yang kerap kita kenal dengan ketua Himpunan (Kahim). Ketika mendengar kata politik, apakah masih terlintas di pikiran kita hal-hal yang buruk? Jika masih begitu, mari kita mengenal apa itu politik terlebih dahulu. Dalam KBBI, arti politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan). Politik juga didefinisikan sebagai segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Sedangkan secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis. Polis berarti kota yang berstatus negara kota (city state). Pengertian politik yang berkembang di Yunani saat itu dapat ditafsirkan sebagai suatu proses interaksi antara individu dengan individu lainnya demi mencapai kebaikan bersama. Bisa disimpulkan bahwasanya politik adalah seni untuk mempengaruhi atau mendapatkan kepercayaan orang lain demi terciptanya tujuan tertentu. Lalu penting kah berpolitik atau belajar politik di kampus? Menurut saya penting! Terdapat beberapa faktor mengapa politik kampus itu penting. Pertama, mahasiswa mempunyai peran dan fungsi yang salah satunya sebagai iron stuck dimana mahasiswa adalah calon penerus pemerintahan bangsa ini, dan untuk mencapai pemerintahan di negeri ini kita harus paham atau tau terkait dengan ilmu politik. Kita tidak bisa menebak masa depan kita, bisa jadi sekarang kita tidak senang berpolitik, tapi bisa jadi di masa depan, kita ada tuntutan atau jalan untuk berpolitik. Dengan belajar politik di kampus, ini bakal jadi bekal kita untuk berpolitik di masa depan dan orang yang paham politik tidak gampang di politisi oleh politikus. Kedua, dengan berpolitik di kampus kita akan mempunyai banyak jejaring atau dalam bahasa aktivis nya biasa di kenal dengan sebutan relasi, meskipun kita bakal dapat banyak musuh atau oposisi juga wkwk. Tapi tentu kita harus mengambil positive values nya. Dengan terjun ke dunia politik kampus kita bakal tertumtut untuk mendapatkan banyak relasi untuk mendapatkan suara atau kepercayaan dari banyak orang. Untuk mendaptkan itu, kita butuh membangun komunikasi dengan orang-orang yang berpengaruh di kampus. Ketiga, ketika terjun ke dunia politik kampus bisa membuat kita menjadi pribadi yang pintar, karena dengan ber politik di kampus, kita tertuntut untuk menjadi mahasiswa yang ber intelektual, mempunyai skill leadership dan paham dengan organisasi yang bakal di pimpin tersebut. Maka dari itu, dengan terjun ke dunia politik kampus membuat kita mempunyai banyak soft skill yang mungkin tidak akan di dapatkan di bangku perkuliahan. Dengan ber politik di kampus, kita bahkan akan di hadapkan dengan kejadian-kejadian yang tidak kita harapkan, seperti konflik dengan mahasiswa, dimina ini akan membawa dampak dari politik yang membuat mahasiswa terkadang kehilangan marwah atau esensi sebagai mahasiswa. Tapi tentunya, ini juga memberikan pelajaran penting bagi kita untuk belajar how to face promblems and how to solve problems

Baca Juga: Survei PRC: Khofifah Perkasa di Pilgub Jatim 2024

Editor : Admin Rakyatjelata