Tepis Anggapan Miring Sidang Formalitas, Ini Komentar Praktisi Hukum

avatar Rakyat Jelata


Surabaya, rakyatjelata.com - Sidang terkait tragedj Kanjuruhan sudah memasuki tahapan yang ke 3. Seluruh yang terlibat dalam proses persidangan tersebut tidak ada yang terlihat main main. Semua berjalan dan bekerja sesuai tugas mereka masing masing. Namun sayangnya masih ada yang menganggap sidang tersebut terkesan di anggap formalitas saja. Padahal semua sudah berjalan sesuai aturan, bahkan sidang ini adalah atensi dari pemerintah pusat untuk segera menuntaskan persolan ini. Tapi sayang masih saja ada masyarakat yang menganggap proses ini hanya rekayasa dan formalitas saja. Dengan mengedepankan etika hukum maka awak media mencari fakta di lapangan, apakah benar apa yang di tudingkan Netizen selama ini seperti itu?

Baca Juga: Survei PRC: Khofifah Perkasa di Pilgub Jatim 2024

20 Januari 2022.

Dalam kesempatan ini awak media mewawancarai salah seorang praktisi hukum yang biasa melakukan persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya. Menurutnya sidang yang di lakukan terkait perkara Kanjuruhan sudah sesuai dengan prosedur. Bahkan ini kasus yang sudah di atensi oleh pusat. Jadi sangat tidak mungkin bila di jadikan hanya sebagai formalitas.

"Kasus ini adalah kasus Nasional, jadi atensi dari pusat sangatlah penting. Saya kira tidak mungkin pihak pengadilan Negeri berani bermain. Sebab ini menjadi perhatian publik. Dan secara proses ini sudah sah." Papar Khoirul Subekti, SH, MH.

Baca Juga: Anak DPR RI Pembunuh Pacarnya!! Ini Modusnya....

"Sebagai warga negara yang baik seharusnya kita ikut mendukung langkah persidangan. Jangan malah memperkeruh suasana dengan membuat opini atau dugaan yang tidak bisa di pertanggung jawabkan nantinya. Sidang yang di lakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu ini masih wajar dan sesuai dengan aturan. Dan sistem hukum acaranya juga normal." Ucapnya.

"Adapun berita yang muncul bahwa sidang ini di anggap hanya sebagai formalitas tentu tidak memiliki etika berkomunikasi. Sebab faktanya tidak demikian. Trus sekarang saya tanya, apa yang menjadi indikator kalau sidang ini di seting dan hanya menjadi formalitas saja? " Tambahnya.

Baca Juga: Menjelang Pemilu 2024!! Walikota Eri Cahyadi Perpesan "Tetap Seduluran"

"Makanya kita perlu pendewasaan dalam menyikapi segala sesuatu. Contohnya Cak Nun saja di goreng oleh Netisen sampai seperti itu. Jadi intinya masyarakat Indonesia harus lebih berhati hati dengan pendapat atau opini yang menyesatkan. Kan kita bisa mempelajari di berbagai sumber, apa saja yang sedang terjadi,termasuk segala. Informasi dari banyak berita seperti media online atau lainnya, jangan gampang menyimpulkan seperti itulah. Karena itu akan memperkeruh suasana. Bahkan bisa berakibat fatal." Tuturnya.

"Untuk itu pesan saya khusus untuk sidang Kanjuruhan saya melihat sudah bagus. Apalagi ada informasi keluarga korban juga bisa hadir dan mengikuti sidang. Ini sudah bagus jangan menurut saya. Jangan sampai di goreng atau di politisir lagi lah." Pungkasnya. (Red)

Editor : Admin Rakyatjelata

Berita   

Pemkot Surabaya Tambah Unit Kios TPID di Lima Pasar Tradisional

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menambah jumlah warung tekan (Wartek) inflasi di pasar tradisional. Wartek atau yang lebih dikenal dengan nama Kios TPID itu kini juga ada di Pasar Kembang, Pasar Gubeng Masjid, Pasar Banjar Sugihan, Pasar Gayungan…