Tegal Deso Warisan Leluhur, Pemkot Surabaya Wajib Melestarikan

avatar Rakyat Jelata

Surabaya, rakyatjelata.com - Masyarakat Surabaya terutama wilayah bagian barat hingga kini masih tetap melestarikan budaya yang bernama "Tegal Deso". Istilah ini juga di kenal sebagai sedekah bumi, yang mana tradisi ini sebagai bentuk upaya masyarakat dalam mensyukuri nikmat yang di berikan oleh Sang Pencipta kepadanya. Berbagai unsur masyarakat menyatu menjadi satu saat proses pemanjatan doa. Disertai dengan berupa jenis makanan dan minuman serta menu utama yaitu tumpeng sebagai wujud rasa syukur masyarakat kepada sang pencipta yang di simbolkan dengan bentuk nasi mengerucut ke atas sebagai lambang manusia dengan sang khalik. pelestarian budaya lama seperti ini hingga di era sekarang masih tetap terselenggara dengan baik. Sayangnya pemerintah kota mulai dulu hingga sekarang tidak pernah mengemas pelestarian budaya semacam ini untuk menjadi warisan yang di gelar pada tiap tahunnya agar menjadi sebuah suguhan bagi para wisatawan asing maupun domestik. Senen, 13 juni 2022.

Merujuk pada sejarah bahwa wilayah di surabaya atau di pulau jawa yang dahulu kala masih menganut adanya Animisme masih melekat hingga kini. meskipun perubahan jaman telah mengikis pemahaman tersebut secara perlahan. Dengan hadirnya agama di muka bumi ini, maka secara bertahap manusia mengalami banyak perubahan. Tanpa kita sadari bahwa hal itu mempengaruhi kehidupan bermasyarakat hingga kini. Dahulu kala pada jaman para waliyullah masih melekat tradisi larung saji atau sejenisnya yang mana cara ataupun pedomannya waktu itu masih tertuju kepada sesuatu yang ghaib, karena Animisme sendiri kental dengan dunia roh. maka dari itu ketika hadir para sunan di eranya, nilai atau pemahaman tersebut mulai bergeser. Yang akhirnya sajian seperti tumpeng hanya sebagai media untuk menyampaikan rasa syukur kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: Survei PRC: Khofifah Perkasa di Pilgub Jatim 2024

Pelestarian budaya seperti ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah kota Surabaya, terutama lembaga ataupun wadah resmi yang bergerak di bidang seni dan budaya. Contohnya saja seperti Dewan Kesenian Surabaya atau yang di sebut DKS. Wadah seperti ini seyogyanya menjadi garda terdepan untuk mempertahankan nilai nilai luhur yang di wariskan oleh para nenek moyang terhadap bangsa ini.

Bukan hanya kelembagaan seperti, Dinas Pariwisata Surabaya juga harus cermat dalam melihat peluang di bidangnya. Banyak lokasi ataupun kebiasaan masyarakat Surabaya yang masih melekat hingga kini bisa di jadikan ujung tombak pasar pariwisata dunia, itupun harus di imbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni tentunya.

Warga Donowati pada saat pelaksanaan tegal deso masih menunjukan nilai luhur yang di warisi oleh pendahulunya. Sifat Gotong Royong yang mereka miliki patut menjadi tauladan bagi wilayah lainnya di Surabaya. Upaya ini patut mendapat apresiasi dari pemerintah kota Surabaya agar nilai luhur seperti ini dapat di tularkan ke generasi berikutnya.

Baca Juga: Anak DPR RI Pembunuh Pacarnya!! Ini Modusnya....

Menyikapi hal ini ketua Japas (Jaringan pemuda Surabaya) menyatakan rasa prihatinmya kepada awak media rakyatjelata.com. menurutnya tradisi tegal deso ini adalah wujud kebersamaan yang harus di miliki oleh masyarakat Surabaya khususnya bangsa Indonesia.

"Perilaku luhur semacam ini patut di lestarikan, bentuk kebersamaan yang di hasilkan dari acara ini bukan main main, terbukti asas gotong royong yang di bawa mereka masih melekat dengan kokoh. Ini tidak boleh hilang, karena bangsa ini kuat karena kita selalu bergotong royong. Untuk itu, tradisi tegal deso wajib di lestarikan." Pungkasnya. (Kiki/Red)

Baca Juga: Menjelang Pemilu 2024!! Walikota Eri Cahyadi Perpesan "Tetap Seduluran"

Editor : Admin Rakyatjelata

Berita   

Akhmad Adi Sugiarto Resmi Jabat Kasi Intel Kejari Karawang

Kejaksaan Negeri Karawang menggelar acara serah terima jabatan (Sartikab) antara Akhmad Adi Sugiarto SH.MH, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Intel di Kejari Subang, dan Kepala Seksi Intelijen Kejari Karawang, Rudi Iskonjaya SH.MH, yang dipindah tugas…