Setiap Hari ada Bayi Meninggal di Jember

avatar Rakyat Jelata

JEMBER, rakyatjelata.com - Data Tahun 2021 tentang Angka Kematian Bayi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember cukup mengejutkan. Ada 357 kasus kematian bayi di seluruh penjuru Jember selama itu. Artinya dalam sehari minimal seorang bayi meninggal dunia.

Baca Juga: Polres Jember Berhasil Amankan Tersangka Penyebar Berita Hoax Penculikan Anak

Dalam banyak kesempatan, Bupati Jember, Ir H Hendy Siswanto, ST., IPU mengingatkan agar masyarakat bersama-sama memerangi Angka Kematian Bayi (juga Angka Kematian Ibu dan Stunting). Beberapa faktor penyebabnya, antara lain pernikahan dini, kurangnya pemahaman tentang kesehatan, kurang gizi, dan salah penanganan sewaktu melahirkan. Pada faktor terakhir, RSUD Kalisat mencoba menambah wawasan dan ketrampilan para tenaga kesehatan khususnya bidan, perawat dan dokter. RSUD Kalisat menggelar Workshop atau pelatihan Resusitasi Neonatus (penanganan bayi baru lahir). Usai membuka workshop tersebut, Dwi Handarisasi (Kabid Kesmas) mewakili Kadinkes Jember menyampaikan angka kematian bayi tahun 2021. "Data tahun lalu ada tiga ratus lima puluh tujuh (357) kasus kematian bayi," ucap Handarisasi, Sabtu, (8/1/2022) usai membuka workshop di Aula Merah Putih RSUD Kalisat, Kabupaten Jember. Angka kematian bayi dihitung sejak Januari hingga Desember Tahun 2021. Dengan adanya workshop diharapkan oleh Handarisasi dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan bagi tenaga kesehatan dalam penanganan neonatus khususnya di 11 Puskesmas dan 8 klinik di sekitar Kecamatan Kalisat. [caption id="attachment_49059" align="alignnone" width="700"] Alat peraga workshop Resusitasi Neonatus[/caption] Sementara itu Direktur RSUD Kalisat, drg Nur Cahyohadi, M.Kes mengatakan workshop itu merupakan salah satu upaya menekan tingginya angka kematian bayi. "Kami harapkan peserta memiliki tambahan pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan pertolongan pertama pada bayi baru lahir," ucap Nur Cahyo sapaannya. Acapkali bayi yang baru lahir sangat membutuhkan bantuan pernafasan yang sifatnya sangat segera, mereka dapat langsung menangani. Dengan pelatihan tersebut, Nur Cahyo berharap Angka Kematian Bayi dapat turun karena kemampuan tenaga kesehatan bertambah. (Sigit)

Baca Juga: Turunkan Stunting di Jember BKKBN Jatim Gandeng UIN Khas Jember Jalin Komunikasi Intensif

Editor : Admin Rakyatjelata