Peletakan Batu Pertama RS NU, Pemkab Jember akan Bantu

avatar Rakyat Jelata

JEMBER, rakyatjelata.com - Setelah sekian puluh tahun lamanya, warga NU di Jember akan memiliki rumah sakit sendiri. Rumah sakit tersebut berada di gedung Baladika NU di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari. Peletakan batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan RS NU, dihadiri langsung oleh Ketua Umum PB NU, KH Yahya Cholil Staquf, Rabu (18/05/2022) petang. Mudah-mudahan rumah sakit NU ini segera terwujud dan memberikan manfaat tidak hanya untuk warga NU tapi juga masyarakat pada umumnya, kata Gus Yahya usai peletakan batu pertama RS NU. [caption id="attachment_59837" align="alignnone" width="700"] KH Yahya Cholil Staquf meletakkan batu pertama pembangunan RS NU Jember[/caption] Dalam sambutannya, Gus Yahya menyinggung tujuan pendirian RS NU dalam kaitannya dengan peran kiai di masyarakat. Saat awal NU berdiri, yakni pada masa penjajahan, belum terpikir urusan sosial secara luas. "Saat awal berdiri, NU didirikan khusus untuk urusan agama. Para muassis (pendiri) NU, belum berfikir untuk urusan lain selain keagamaan. Bagaimana para kiai NU saat itu lebih memberdayakan diri untuk membimbing umat khususnya dalam hal agama," ujar Gus Yahya. Terlebih pada masa penjajahan, tidak ada penguasa atau kepala daerah yang berpihak kepada rakyatnya. Mungkin dulu para muassis NU belum kepikiran mendirikan Rumah Sakit, Kampus atau bahkan BUMNU (Badan Usaha Milik NU), kata Gus Yahya. Namun, kata Gus Yahya, bimbingan pada umat semakin lama semakin meluas. Masalah hidup, juga tentang kesehatan juga sering dikeluhkesahkan pada kiai. Kalau sekarang NU mendirikan Rumah Sakit, Ini merupakan bawaan dari tradisi kekiaian. Kiai ini rujukan bagi para jamaahnya, apa saja juga mewadulkan (mengeluhkan) tentang penyakit juga segala macam hajat hidup. Jadi wajar sekarang NU mendirikan Rumah Sakit, tutur kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini. Pada masa lampau, sambung Gus Yahya, masyarakat mendatangi kiai untuk mengajukan persoalan agama seperti mendapatkan doa dan sebagainya. Sering perkembangan zaman, masyarakat juga datang ke kiai untuk meminta solusi duniawi seperti soal ekonomi dan kesejahteraan. Ada tanggung jawab kepada masyarakat yang mempercayakan masa depan kehidupannya kepada NU. Dan itu juga harus dibantu oleh pemerintah," ujar Gus Yahya. Meski demikian, tugas utama melayani umat sebenarnya ada di tangan pemerintah. NU sifatnya adalah membantu program pemerintah. Sekarang saatnya NU membantu pemerintah untuk pelayanan dasar bagi seluruh warga. Rumah Sakit NU ini bagian dari upaya membantu pemerintah. Alhamdulillah di sini ada bupati Jember yang bersedia menjadi penasehat untuk pembangunan RS NU. Semoga bisa optimal, pungkas Gus Yahya. Sementara itu Bupati Jember, Ir. H Hendy Siswanto, ST., IPU yang turut hadir dalam acara menyatakan siap membantu sepenuhnya pembangunan RS NU. Ini niat yang luar biasa dari warga NU Jember. Kalau bisa izinnya RS ditandatangani sekarang, yang penting niatnya baik hasilnya pasti baik, ujar Hendy. Bagi warga Jember, pendirian RSNU sangat berarti, mengingat kapasitas atau daya tampung dari seluruh rumah sakit yang ada di Jember belum mencukupi. Dengan total 13 RS yang ada, jumlah Bed Occupation Rate (BOR) di Jember saat ini hanya 46,1 persen mampu memenuhi kebutuhan warga. Kita minimal masih kekurangan 836 Bed lagi. Jadi kami sangat mendukung dan akan mensuport penuh pendirian RS NU ini, ujar Hendy. Dia berharap, RSNU nanti bisa fokus pada beberapa praktek spesialis. Misalnya spesialis jantung dan kanker yang saat ini masih sangat kurang di Jember. Kami akan dukung penuh termasuk jumlah dokter spesialis. Mudah-Mudahan tahun depan RSNU ini bisa diresmikan, pungkas Hendy. (Sigit)

Baca Juga: Polres Jember Berhasil Amankan Tersangka Penyebar Berita Hoax Penculikan Anak

Editor : Admin Rakyatjelata