Komunikasi Politik Jokowi

avatar Rakyat Jelata

Oleh : KP. Dr. H. Andi Budi Sulistijanto, SH., M.ikom / Gus Andi (Pakar Komunikasi Budaya)

Fenomena Jokowi akan lebih kental dilihat dari sisi Komunikasi Politiknya. Pak Jokowi adalah seorang yang biasa-biasa saja, tinggi kurus  terkesan sosoknya seorang yang egaliter dan merakyat. Jokowi adalah tokoh dan aktor politik yang mengalami satu pergulatan  diarena politik. Dalam Teori Habitus yang di kemukakan oleh Piere Bordue, bahwa ada 3 unsur yaitu : Aktor, Arena dan Capital/Modal.

Pak Jokowi secara personal adalah Aktor, sebagai kader Partai dan menjadi Walikota Solo adalah Arena yang telah dilakukannya, Kemudian dengan perkembangan Politik , Modal Politik dan Modal Sosial menghantarkan pak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan selanjutnya menjadi Presiden RI. Berawal dari  posisinya sebagai Walikota Solo , kota yang sedang-sedang saja tapi mempunyai Aura hebat dan sakral. Pak Jokowi seperti terdorong oleh kekuatan alam menuju ke ibu kota Jakarta sebagai Gubernur dan menjadi Presiden, artinya dalam diri Pak Jokowi timbul sebuah kemampuan berkomunikasi politik yang baik.Pak Jokowi itu seorang komunikator yang ulung dan hebat.

Dalam era demokratisasi dan menguatnya rezim media, komunikasi politik  berkembang dengan cepat. Berbagai penelitian komunikasi politik terus dilakukan oleh para peneliti untuk selalu mengupdate temuan-temuan baru dalam kasanah akademik. Sebagaimana hal nya dengan figure Presiden RI ketujuh ini. Jokowi selalu menjadi magnet media untuk selalu di beritakan terkait gaya, perilaku dan statementnya yang unik dan khas sebagai presiden rakyat jelata.

Berbagai penilaian dan analisis soal Komunikasi Politik Jokowi, ini merupakan fenomena menarik dan menjadi kekentalan komunikasi politik. Dimana akhir-akhir terjadi dinamika politik antara aktor-aktor politik dan para analis serta media massa atas sikap dan penampilan Jokowi sebagai Presiden dengan gaya komunikasi politiknya.

Komunikasi Politik Jokowi mencerminkan kepribadian yang apa adanya  sebagai rakyat kebanyakan yang suka blusukan, berpenampilan sederhana , selalu bermusyawarah sambil makan dan minum teh, berbicara sedikit dengan materi pembicaraan yang lugas, jelas, singkat dan selalu diselingi dengan tertawa ringan.

Terkait dengan  komunikasi politik,  akan diuraikan beberapa panduan dan pemahaman bagaimana garis besar pengertian komunikasi politik (political communication).

Brian Mc Nair (2016:131) mendifinisikan komunikasi politik sebagai proses komunikasi politik yang dilakukan secara sengaja yang terkait dengan politik mencakup tiga hal. Pertama, beragam bentuk komunikasi yang dilakukan oleh politisi dan para aktor politik lainnya dengan tujuan tertentu. Kedua, komunikasi yang dijalankan oleh semua aktor termasuk oleh mereka yang bukan dalam kategori sebagai politisi seperti pemilih dan kolumnis media. Ketiga, proses dan aktivitas komunikasi yang berisi tentang aktor-aktor politik sebagaimana yang disampaikan dalam liputan pemberitaan media, editorial, dan beragam bentuk diskusi yang disajikan oleh media.

Dalam pemahaman dan analisis sesuai konteks kekinian, bahwa  komunikasi politik adalah praktek komunikasi oleh aktor atau komunikator politik dalam penyampaian pesan-pesan politik yang berhubungan dengan  kekuasaan, kebijakan publik, kebijakan politik pemerintahan dan keputusan bersama Lembaga Negara pembuat Undang-Undang dan pelaksana Undang-undang.

Dalam mencermati perkembangan perangkat dan jaringan sosial media yang begitu masif, komunikasi politik bukan hanya milik aktor maupun komunikator politik, tetapi juga milik masyarakat dan khalayak umum lainnya. Perbincangan terkait politik bagi masyarakat banyak,  sudah  dilakukan di sosial media melalui group Whatsapp , Facebook, Twitter dll. termasuk di café-café bahkan warung kopi. Saat ini dalam aktivitas keseharian , komunikasi politik sudah menjadi bagian masyarakat untuk membicarakan kebijakan pemerintah terkait kebijakan ekonomi, peraturan-peraturan apalagi kebijakan politik yang makin marak dan dinamis.

Komunikasi politik oleh Doris Graber (1981) sebagaimana yang disitir Brian Mc Nair (2016:131) terkait dengan penggunaan politik bahasa, dimana di dalamnya meramu tidak hanya retorika bahasa, akan tetapi juga paralinguistik seperti bahasa tubuh, tindakan- tindakan politik seperti aksi boikot dan demonstrasi.

Yang penting implementasinya selain Komunikasi Politik, Pak Jokowi juga menggunakan Komunikasi persuasif dan Komunikasi  Akomodatif. Bahwa pada akhirnya Prabowo dan Sandiaga Uno lawan dalam pilpres, bisa masuk dalam struktur kabinet ini mungkin tidak disangka dan akhirnya menimbulkan satu stabilitas politik dan  stabilitas ekonomi yang bagus. Selain itu Pak Jokowi mempunyai gaya sendiko dawuh dan jiwa santrinya itu melekat pada diri Pak Jokowi.

Gaya ala santri Pak Jokowi  itu melebihi temen-temen santri di  Pesantren,  apa ukurannya bahwa Pak Jokowi kalau berbicara dengan tokoh-tokoh tertentu terutama yang punya kapasitas keulamaan dan kemarifatan,  informasinya luar biasa Beliau mendengarkan dengan seksama bahkan pada interaksi itu beliau tidak segan-segan bertanya apa yang menjadi kegundahannya misalnya Bagaimana atau seperti apa terorisme itu berkembang di negara kita  kemudian itu bisa masuk segmen-segmen masyarakat sampai bisa mempertanyakan apa istilah radikalisme dan hal-hal yang sebenarnya sudah ada mendapatkan sebuah jawaban yang paling konkret dari tokoh ulama yang memiliki kapabelitas.

Pak Jokowi pada  waktu santai suka memakai sarung ala santri dan selalu melakukan kunjungan-kunjungan ke pondok pesantren di hampir seluruh pelosok di Jawa, Sumatera, NTB, Kalimantan,  Sulawesi dll. Kunjungan beliau ini menunjukkan kedekatannya meskipun secara kultural Pak Jokowi bukan NU, tapi apa yang dilakukan beliau itu menunjukkan ke NUan yang luar biasa.  Dalam alam bawah sadar kita melihat sosok Pak Jokowi ini  dan  khas, tipologi unik itu tentu ada spesifikasinya yaitu merakyat.

Pak Jokowi seperti kebanyakan pejabat biasa bayangkan sampai Paspampres itu akan kewalahan di mana beliau punya keputusan mendadak untuk bisa bersentuhan dengan masyarakat dan masyarakat sangat mengharapkan untuk berdekatan, bersalaman, bahkan selfi dengan seorang tokoh yang diidamkan. Masyarakat sangat mengidolakan Pak Jokowi, bukan karena sesuatu yang melekat pada dirinya tapi karena perhatian  pada rakyatnya.

Pak Jokowi ini juga merupakan tokoh kultural yang selalu menghargai adat istiadat bukan hanya adat Jawa saja, tetapi adat Istiadat yang lahir dan tumbuh di Nusantara Raya ini. Beliau mempertontonkan kebiasaan itu sebagai gaya kepemimpinan  yang ingin mengembalikan masa putaran waktu.  Pak Jokowi ini sudah mirip dengan Bung Karno dengan gaya kerakyatannya dan  sentuhan programnya. Saat itu  Bung karno  sangat terbatas dengan sumber dayanya  dan sekarang Pak Jokowi mampu untuk mengelaborasi seluruh kekuatan dengan membangun Indonesia lebih Maju. Masyarakat mendapatkan manfaat yang luar biasa dari keberanian Pak Jokowi untuk menuntaskan Tol Trans Jawa Jawa, serta di sebagia Sumatera dan beberapa daerah di Indonesia.

Beberapa Peristiwa akibat dari Pandemi dan pergolakan ekonomi global, manajemen yang dilakukan  Pak Jokowi ini sangat tepat dan masyarakat bisa menikmatinya keberhasilan dalam stabilitas Politik dan Ekonomi. Dalam Reinkarnasi Kepemimpinan Raja-Raja Jawa, Pak Jokowi bias di personifikasikan sebagai Prabu Hayam Wuruk. Profilnya yang  tinggi badannya, gagah, bersahaja dengan kerutan dahi di kepalanya adalah sosok  yang menyatukan Nusantara pada saat itu sebagai Brawijaya ke 4 Kerajaan Majapahit. Saat ini pak Jokowi ingin mewujudkan kebesaran Nusantara melalui IKN yaitu dibangunnya Ibu Kota Nusantara. Ini menjadi sebuah Centrum Nusantara menuju globalisas. Personifikasi pak Jokowi seperti Prabu Hayam Wuruk  itula membuat  masyarakat menikmatinya.

Gaya kepemimpinan Pak Jokowi sebagai  kepala  pemerintahan yang baik , beliau juga memberikan kemudahan banyak kepada investor, kepada masyarakat pelaku-pelaku usaha Asing / Internasional untuk bisa datang berinvestasi dengan mudah dengan tidak berbelit-belit Beliau juga selalu membuat Bagaimana tata kelola birokrasi pemerintahan itu efisien,  jangan macam-macam,  jangan ada pungl,  jangan  menghambat aspirasi atau keinginan rakyat untuk mendapatkan sertifikat tanah, masyarakat  kecil  ingin mengikuti transformasi digital agar semua rakyat mendapatkan manfaat dan hidup enak di Republik Indonesia.Bagaimana rakyat kecil yang ingin berusaha juga mudah mendapat izinnya.

Komunikasi politik Jokowi mampu merangkul semua, bahkan  lawan politik dirangkul untuk bersama-sama membangun bangsa. Pak Jokowi Juga sebagai Komunikator Ulung. Kata Abraham Lincon,  tugas seorang tukang sapu dan seorang presiden sama yaitu sama-sama Melayani .Demikian sekilas tentang Komunikasi Politik Jokowi.

Editor : arif