SAMPANG,rakyatjelata.com - Dalam upaya Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, Kepala BKKBN, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengunjungi Kabupaten Sampang, Senin (12/09) dan diterima oleh Bupati bersama Wakil Bupati di Pendopo Kabupaten Sampang. Dokter Hasto yang didampingi Deputi Bidang ADPIN, Inspektur Wilayah I BKKBN, Kepala BKKBN Jatim, Sekertaris dan Koordinator Bidang ADPIN BKKBN Jatim mengapresiasi keberhasilan Sampang dalam menurunkan angka stunting. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencatat angka stunting di Kabupaten Sampang 17,2%, angka ini jauh lebih rendah dibandingkan angka Jawa Timur serta nasional. Dalam kunjungan tersebut, dokter Hasto kembali menekankan perlunya optimalisasi penyerapan anggaran DAK Fisik dan Non Fisik dimana pada tahun 2022 BKKBN menganggarkan DAK Fisik sebesar 613 juta dan dana BOKB 7,4 milyar untuk Kabupaten Sampang. Anggaran tersebut dapat dipergunakan antara lain untuk mendukung pelayanan KB, dukungan operasional penggerakan Kampung KB, operasional balai penyuluhan, serta audit kasus stunting. FYI, sampai dengan bulan Agustus realisasi DAK Kabupaten Sampang adalah 36%, sedangkan untuk BOKB adalah 7,24%. Lebih lanjut, Kepala BKKBN menitipkan kepada Bupati Sampang beserta jajaran terkait untuk mengawal calon pengantin dalam rangka pencegahan stunting dari hulu. "Sebelum menikah catin perlu periksa Hb dan lingkar lengan atas. Jika Hb rendah artinya tubuh mengalami anemia. Setelah menikah upayakan menunda kehamilan hingga ada perbaikan kondisi kesehatannya" jelas dokter Hasto. Pertemuan ini turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, Inspektorat, Perwakilan Penyuluh Keluarga Berencana dan Satgas Stunting Kabupaten Sampang. id@
Editor : ida
