Baca Juga: Anak DPR RI Pembunuh Pacarnya!! Ini Modusnya....
Surabaya,rakyatjelata.com Seru lo, Wakil Walikota Surabaya Armuji berusaha menghadang proses eksekusi 28 unit rumah di Dukuh Pakis 4, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 9 Agustus 2023, tentu saja akhirya diwarnai kericuhan. Bahkan, ketegangan sempat terjadi antara Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, dengan Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, AKBP Toni Kasmiri dengan membentak mbentak orang nomer 2 di surabaya ini. Pemandangan tersebut menunjukan bahwa Wakil Walikota Armuji tidak memiliki kapasitas sebagai orang berpengaruh. Bahkan kesannya harga diri Armuji sudah tidak ada lagi. Ini benar benar memalukan!
Kemudian kejadian ini menunjukan telah runtuhnya Etika Birokrasi di kalangan para petinggi dan rapuhnya bentuk sinergitas di kota Surabaya.
Seharusnya tidak perlu terjadi hal semacam itu, apalagi Kabag Ops hanyalah tenaga pengamanan dan tidak perlu bertindak sekasar itu kepada Wakil Walikota Armuji, meskipun tindakan Armuji di anggap tidak pantas namun ada cara lain yang lebih elegant dan profesional menangani problem semacam itu. Ini baru urusan eksekusi sudah panik, bagaimana kalau terjadi situasi negara dalam keadaan genting apakah mampu mengatasi dengan kepala dingin?
Tentu ini hal yang aneh di mata publik. Ada apa ya Kabagops berlaku seperti itu?
Eksekusi tersebut dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Surabaya berdasarkan putusan Nomor 944/Pdt.G/2019/PN.SBY. Lahan yang di atasnya berdiri 28 unit rumah itu mulanya disengketakan oleh Weni Oentari dengan Sidik Dewanto dan Haryo Soerjo Wirjohadipoetro. Di pengadilan, Weni menang dan berhak atas lahan tersebut.
Eksekusi berjalan agak alot karena di atas lahan RW 2 Dukuh Pakis 4 yang dieksekusi berdiri 28 unit rumah, yang dihuni kurang lebih 90 kepala keluarga. Karena itu, pengadilan meminta bantuan kepolisian untuk lancarnya eksekusi. Polrestabes Surabaya kemudian menerjunkan personel untuk mengamankan eksekusi.
Armuji hadir untuk mendukung warga terdampak eksekusi. Namun, saat proses eksekusi mulai panas, AKBP Toni terlihat berdebat dengan mantan Ketua DPRD Kota Surabaya itu. Bahkan, Toni sempat mengeluarkan kalimat keras menghardik Armuji.
"Anda jangan menghalangi pemerintah, kenapa bapak harus datang ke sini?," teriak Toni kepada Armuji.
Baca Juga: Slot4D | Daftar Situs Slot 4D Gacor Terbaru 2023 Gampang Menang Modal Deposit 10k pasti gacor maxwin
Armuji kemudian coba memberikan penjelasan, namun terpotong oleh kalimat yang terus dicecarkan oleh AKPB Toni. "Anda ingin memprovokasi warga? Jangan begitu. Hargai upaya PN. Kami di sini hanya mengamankan," kata Toni.
Armuji lalu memilih meninggalkan lokasi eksekusi. Kepada wartawan, politikus PDIP itu mengaku baru menerima laporan akan adanya eksekusi rumah warga pada Senin, 7 Agustus 2023. Dia merasa terpanggil untuk membantu warga terdampak eksekusi karena mereka tidak menemukan tempat tinggal.
Armuji menuturkan, warga sebetulnya mau meninggalkan lokasi yang dieksekusi namun setelah menemukan tempat tinggal baru. "Kalau dieksekusi seperti ini, mereka tidak sempat mencari tempat. Di tempatkan dimana juga belum tahu," lanjut Armuji.
Menurut Armuji, dia tidak menghalangi proses eksekusi apalagi itu berdasarkan putusan pengadilan. "Tadi saya sama juru sita ngomong kalau [warga] ada yang mau pindah sendiri, ya, enggak usah terlalu dipaksakan dengan cara-cara seperti ini supaya barang-barangnya enggak rusak," tutup Armuji.
Baca Juga: Menjelang Pemilu 2024!! Walikota Eri Cahyadi Perpesan "Tetap Seduluran"
Anik, warga terdampak eksekusi, mengaku telah menempati rumah peninggalan orang tuanya yang berdiri lama di lahan yang disengketakan itu. Dia mengaku kelabakan karena eksekusi dilaksanakan secara mendadak. "[Saya] tidak pernah dikasih tahu," ujarnya.
Lalu siapa yang tidak menjalankan SOP dengan benar?
Alvi Saifullah (56), juga mengaku kaget ketika tiba-tiba diminta juru sita PN Surabaya agar keluar dari rumahnya. Dia bersama warga lain coba bertahan, namun kalah banyak dengan aparat yang mengamankan jalannya eksekusi. "Kita selama ini bayar PBB atas nama kami, kok begini," ucapnya.
Editor : Admin Rakyatjelata