Joget masal Campur Pria Wanita Di Taman Sari Coreng Marwah Pemko, Pj Walikota Terbukti Tak Komit dalam Meneggakkan Syariat Islam

avatar Rakyat Jelata


Banda Aceh,rakyatjelata.com - Viralnya di media sosial terkait video goyang atau joget bersama atau goyang massal sejumlah pria bercampur wanita di kawassan taman sari Banda Aceh secara jelas-jelas telah mencoreng marwah Pemko Banda Aceh di mata rakyat. Pasalnya kejadian itu sangat dekat bahkan berada di depan kantor walikota Banda Aceh. "Preseden ini sangat memalukan bagi rakyat Aceh, bayangkan saja dari video yang beredar terlihat jelas pria wanita joget bersama. Bahkan kejadian itu terjadi di kawasan taman sari yang jelas-jelas di depan kantor Walikota dan DPRK Banda Aceh. Tapi sungguh memilukan Pj Walikota dan sejumlah dewan yang selama ini katanya sangat komitmen dalam penegakan syariat islam justru terlihat membiarkan hal itu terjadi begitu saja," ujar ketua Suara Indenpenden Mahasiswa Kota (SIMAK) Ariyanda Ramadhan Jum'at, 25 November 2022. Menurut Ariyanda, kejadian ini merupakan bukti bahwa Pj Walikota Banda Aceh Bakri Siddiq secara nyata sama sekali tidak peduli persoalan penegakan syariat islam, sehingga menunjukkan bahwa pernyataannya terkait syariat islam selama ini hanyalah sebatas omong kosong belaka. "Jangankan untuk menegakkan syariat islam di Banda Aceh, justru joget bersama bercampur pria dan wanita itu terjadi pas di pelupuk mata, depan kantor Walikota. Mirisnya lagi, ketika kita lihat video tersebut, ada spanduk backdrop di atas pentas terpajang bertuliskan majelis zikrullah. Pembiaran Pj Walikota akan kejadian ini sungguh memilukan dan melukai hati masyarakat Aceh sebagai daerah syariat islam," sebutnya. Ariyanda meyakini, bahwa tidak ada perintah dari mendagri kepada Pj Walikota yang ditunjuk mendagri itu untuk mengabaikan penegakan syariat islam dan membiarkan pesta ria dan joget bersama seperti itu. "Mendagri harus copot Pj Walikota Banda Aceh karena berulang kali mengabaikan penegakan syariat islam di Aceh, jika tidak maka ke depan masyarakat akan berpikir bahwa pemerintah pusat sengaja menugaskan Pj Walikota untuk mengobok-obok penegakan syariat islam di Aceh. Dulu yang ditangkap di Ulee Lhee dilepaskan begitu saja, hari ini justru joget bersama para pelajar justru terjadi di depan kantor Walikota, inikan namanya Pj Walikota jelas-jelas secara nyata mengabaikan persoalan penegakan syariat islam di ibukota provinsi Aceh itu, tentunya masyarakat bertanya apa ada intruksi dari pemerintah pusat atau mendagri agar hal yang bertentangan dengan syariat agar dibiarkan terjadi begitu saja," sebutnya. _- DPRK dan Ulama Banda Aceh Diminta Tidak Diam Seribu Bahasa_ Selain itu, pihaknya mengaku kecewa dengan diamnya para wakil rakyat di DPRK dan belum bersuaranya para ulama. "Joget ria atau joget massal pria wanita di depan kantor Walikota itu bukan hanya memalukan pemerintah, tapi juga memalukan dan menodai kota Banda Aceh sebagai ibukota daerah syariah. Lalu kenapa para wakil rakyat kita di DPRK hanya bisa bungkam dan diam seribu bahasa. Apakah para wakil rakyat yang selama ini sering bicara apresiasi penegakan syariat islam islam itu takut bersuara kritis karena khawatir anggaran pokok pikirannya kecil. Kenapa harus membiarkan kezaliman dan kemaksiatan begitu saja padahal lokasinya tak jauh dari gedung wakil rakyat yang katanya terhormat," sesalnya. Selain itu, pihaknya juga meminta para ulama para warisatul anbiya untuk tidak diam seribu bahasa dan menutup mata atas pelanggaran syariat islam yang kian merajalela. "Kita harapkan ulama harus sebagai lentera bagi ummat agar segera bertindak, dikala umara tak mengabaikan begitu saja amar makruf nahi mungkar yang telah ditegaskan di dalam agama. Jika pelanggaran syariat islam pesta ria hingga joget bersama seperti ini dibiarkan begitu saja, maka sungguh nasib bangsa Aceh khususnya Banda Aceh kian memprihatinkan. Apakah kita membiarkan bencana hadir sebagai teguran baru kita sadar bahwa sungguh diam nya orang-orang yang baik seperti ulama dan wakil rakyat yang memiliki nurani akan menjadi pintu malapetaka bagi daerah tercinta ini," tegasnya mengaku prihatin dengan kondisi penegakan syariat islam di Banda Aceh akhir-akhir ini.

Baca Juga: Dosen Hukum Adat USK Serukan Agar Adat dan Budaya Melayu di Riau Dilestarikan

Editor : Admin Rakyatjelata