Generasi Emas Indonesia Terancam Stunting, DP3AKB Jember Perkuat Sinergitas Lintas Sektor

avatar Rakyat Jelata

JEMBER, rakyatjelata.com - Cita-cita dalam mewujudkan generasi emas bangsa Indonesia terancam masalah stunting. Ancaman itu harus diatasi sekarang oleh semua elemen masyarakat. DP3AKB Kabupaten Jember sebagai leading sektor mengadakan koordinasi berupa penguatan kemitraan lintas sektoral. Acara digelar di aula kantor di Jalan Jawa no.51 Jember, Selasa, (17/5/2022). Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman, Wabup Jember, lewat Kepala DP3AKB Drs. Suprihandoko, MM, mengatakan, masalah stunting harus ditangani secara bersama-sama. "Dengan acara ini betul-betul semua pihak merespon dan fokus terhadap persoalan stunting," ungkap Suprihandoko usai acara. Masalah stunting adalah masalah serius yang bisa mengancam keselamatan generasi bangsa Indonesia di masa depan. "Cita-cita kita (bangsa Indonesia) tahun 2045 generasi emas bangsa Indonesia," katanya saat ditemui di ruang tamu Kantor. [caption id="attachment_59754" align="alignnone" width="700"] Suasana koordinasi lintas sektor penanganan stunting di Jember[/caption] Permasalahan stunting disebabkan banyak faktor. Oleh karenanya ia mengundang lintas sektoral agar berkontribusi sesuai tupoksinya masing-masing. "Dari kepala desa tentunya ada kebijakan strategi dan anggaran. Dari dinas pendidikan implementasi wajib belajar 12 tahun itu seperti apa. Dari Disnakertrans, bagaimana keluarga akseptor KB mendapatkan ketrampilan sehingga masalah ekonomi teratasi," terang Supri sapaan Kepala DP3AKB Jember itu. Ia berharap agar OPD dapat bersinergi dalam penggunaan anggaran berpihak kepada percepatan penanganan penurunan stunting. Dukungan Pemkab Jember dalam hal anggaran diambilkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Totalnya hingga 1,2 miliar. Dana itu digunakan oleh Dinas dalam upaya percepatan penanganan penurunan stunting. Diantaranya yaitu untuk PPK (Petugas Pendamping Keluarga) yang jumlahnya 5.625 orang. Setiap bulan mereka mendapat pulsa 100.000 rupiah agar memantau langsung perkembangan keluarga stunting. Mereka yang berpotensi stunting adalah para remaja yang mau menikah, pasangan baru menikah dan usia subur (harus diawasi), dan wanita hamil dalam usia senja. Pada kesempatan itu Gus Firjaun sebagai Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten Jember mendengar laporan dari Suprihandoko bahwa dana APBD untuk penanganan stunting yang digelontorkan sebesar 1,1 miliar. Seperti telah ditayangkan di media ini, pada tanggal 8 Maret 2022, Kepala BKKBN RI, Dr dr Hasto Wardoyo, Sp. OG(K) datang ke Jember. Ia membawa angin segar bahwa Kabupaten Jember akan mendapatkan suntikan dana dari pusat hingga 16 miliar untuk masalah stunting. Hingga berita ini ditayangkan, Kabupaten Jember masih menduduki posisi di bawah urutan stunting se Jawa Timur. (Sigit)

Baca Juga: Polres Jember Berhasil Amankan Tersangka Penyebar Berita Hoax Penculikan Anak

Editor : Admin Rakyatjelata