Dugaan Pungli PTSL,Desa Tegalwaru Ciwet Pemohon Diminta Biaya Administrasi Rp 4 Juta Dan Pemohon Reguler Tahun 2018 Dimasukan Program PTSL Tahun 2020

avatar Rakyat Jelata

KARAWANG-rakyatjelata.com Warga yang menjadi korban pungutan liar (pungli) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), memperlihatkan bukti dan membeberkan semua kinerja panitia, Dugaan adanya pungutan liar (pungli) biaya Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), dilakukan oleh salah satu perangkat Desa Tegalwaru Kecamatan Cilamaya wetan, Kabupaten Karawang, menjadi perbincangan warga pasalnya ada pengurusan sertifikat reguler di tahun 2018 inisial AK karena tidak jadi sertifikat lalu tahun 2020 dimasukan program PTSL. Pemohon inisial DR juga juga membuat surat pernyataan bahwa dirinya sudah membayar administrasi program PTSL sebesar Rp 4 juta,pemohon inisial W juga membayar Rp 4 juta + Rp 11.5 juta jadi total yang di bayar pemohon inisaial W Rp 15.5 juta,apakah program PTSL semahal itu. Ali Ketua Tim dari BPN saat dikonfirmasi via TLP whatsap 14/01/2022 mengatakan,bahwa serifikat yang belum dibagikan sebanyak 38 sertifikat,mengenai ada pengaduan terkait pembiayaan yang sangat besar,kami sudah Konsul ke pa Joko saber pungli Karawang,ucapnya. Dan yang membenarkan kalau pemohon inisial AK pada saat tahun 2018 membuat sertifikat Reguler dan membayar sampai Rp 47 juta dan Tahun 2020 dimasukan program PTSL dibenarkan oleh Ali Ketua Tim dari BPN bahwa pemohon inisial AK bukan masuk Reguler tapi program PTSL karena STPT nya PTSL sumber dari obrolan via whatsap di HP salah satu warga desa Tegalwaru. Terpisah pa Joko dari saber pungli Karawang saat dikonfirmasi via telp whatsap 14/01/2022 saudara Ali dari BPN tidak ada undangan untuk sosialisasi di kecamatan Cilamaya wetan,dan saudara Ali kapan dan dimana waktu Konsul dengan saya,tegas pa Joko. Salah satu RT  inisial W yang sekarang mengundurkan diri saat di konfirmasi 14/01/2022 mengatakan "Saya jujur kecewa tenaga saya selama program PTSL membantu ngukur,sampai kotor kotoran turun kesawah, tapi tidak dibayar,padahal kadang ada pemohon nitip uang ke saya, lalu saya serahkan ke pa Yanto apa ada ucapan terima kasih,ga ada'.ucap RT Sementara itu, hingga berita ini ditulis, terkait beredarnya kabar tersebut, panitia PTSL pa Yanto susah di hubungi.padahal dari pihak BPN pa Ali mencoba menghubungi pa Yanto,atau panitia PTSL. Reporter@di

Editor : Admin Rakyatjelata