SURABAYA,rakyatjelata.com - Calon Presiden (Capres) PDIP pada pemilu serentak 2024 mendapat sambutan meriah dari ribuan pendukung di Surabaya, Sabtu 6 Mei 2023.
Kehadiran Ganjar Pranowo dalam rangka meresmikan Posko Gotong Royong di Jalan Pandegiling Surabaya yang akan dijadikan titik pemenangan di bursa Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Survei PRC: Khofifah Perkasa di Pilgub Jatim 2024
Seperti disaksikan media ini, Ganjar Pranowo tiba di posko pukul 12.00 WIB yang juga merupakan Kantor PAC PDIP Surabaya. Momen inipun sebagai langkah awal untuk mempertahankan kejayaan partai berlambang banteng moncong putih ini
Kedatangan Ganjar disambut sorak sorai ribuan pendukung yang sudah menunggunya sejak pagi hari. Melihat antusias para warga yang menunggunya, Ganjar mengaku sangat tersanjung.
Menurut Gubernur Jawa Tengah ini, kehadirannya untuk sowan pada panjenengan dan dia merasa tersanjung dan terhormat atas kehadiran dan antusiasme kader, relawan dan pendukung semuanya.
Pemilihan Kantor PAC PDIP Kota Surabaya sebagai posko pemenangan pertama bukan tanpa alasan. Pasalnya, inipun untuk mengenang para korban tragedi Kudatuli yang pernah terjadi.
Baca Juga: Anak DPR RI Pembunuh Pacarnya!! Ini Modusnya....
Melalui tragedi itu, banyak korban berjatuhan demi memperjuangkan demokrasi dan keadilan.
Ditegaskan Ganjar, di tempat inilah tragedi itu terjadi, di sinilah perlawanan itu terjadi dalam melawan ketidakadilan dan memperjuangkan demokrasi.
"Mereka yang telah gugur merupakan saudara kira para pejuang demokrasi yang harus kita kenang," ujar Ganjar.
Baca Juga: Menjelang Pemilu 2024!! Walikota Eri Cahyadi Perpesan "Tetap Seduluran"
Setelah selesai berorasi, Ganjar menuju prasasti yang terletak di depan posko pemenangan. Ia melakukan peresmian dengan memecahkan kendi dan membubuhkan tanda tangan.
Dia mengajak semua yang hadir untuk merapatkan barisan untuk kembali berjuang untuk memenangkan pertarungan pada Pemilu 2024 mendatang.
Ganjar juga berharap pendukung dan simpatisan harus hindari yang namanya berita hoaks yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.(id@)
Editor : ida
