JEMBER, rakyatjelata com – Bupati Jember, Ir H Hendy Siswanto, ST., IPU meminta kepada para sopir Ambulan Desa agar menjiwai profesinya. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati saat membuka pelatihan bagi mereka di Aula PB Sudirman Gedung Pemkab, Rabu, 5/1/2022) pukul 08:00 WIB.
Dengan wajah yang bahagia setelah membuka acara pelatihan Bupati mengatakan sopir ambulan adalah ujung tombak pelayanan.
“Saya akan suport dan backup mereka, dengan pelatihan-pelatihan seperti ini agar mereka betul-betul melayani dengan tulus (menjiwai),” ucap Hendy Siswanto kepada Wartawan Rakyat Jelata.
Pada acara seremonial sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr Lilik Lailiyah, M.Kes melaporkan, pada hari ini, Rabu 5 Januari 2022, ada sejumlah 87sopir ambulan lama dan 152 baru hasil seleksi 24 Desember 2021.
“Ini adalah kegiatan awal kami di Dinkes pada tahun 2022,” ucap Lilik dari podium.
Kadinkes menyebutkan, materi pelatihan berisikan tata laksana ambulan desa, sistem rujukan pasien dan cara memberi Bantuan Hidup Dasar.
Dilaporkan juga oleh Kadinkes, Kabupaten Jember sudah memasuki Level 2 pada PPKM sejak tanggal 3 Januari. “Dengan semangat (sopir) baru mudah-mudahan capaian vaksinasi menuju Herd Immunity segera terwujud. Semoga setelah pelatihan sopir segera action sesuai aturan yang ada,” tutup Lilik.
Yang menjadi narasumber pada pelatihan tersebut dari Polres Jember dan Tim TRC Dinkes.
Sementara pada sambutan Bupati, Hendy Siswanto berterima kepada Panitia. Ia menyebutkan Staf Ahli Bupati bidang hukum, Holili, SH, Sekdinkes dr Wiwik Supartiwi.
Hendy Siswanto mengatakan, “Melihat Sopir Ambulan hari ini semangat saya menatap 2022 semakin besar.”
Bupati menasehati sopir ambulan agar menjadikan pekerjaan itu bagian dari hidup yang melayani dengan ketulusan hati. “Pasien turun dari ambulan pasien sembuh,” harap Bupati.
Menurut Bupati, pekerjaan menjadi Sopir Ambulan adalah tugas mulia (spesifik). “Harus dimaknai betul, penumpangnya adalah orang sakit dan keluarganya sedang diuji. Apa bedanya ngangkut batu atau kursi dengan orang sakit kalau tidak ada ketulusan?” Bupati menyinggung hati nurani para sopir.
“Saya tidak akan membiarkan sopir ambulan dimanfaatkan orang. Saya hanya minta ketulusan hati panjenengan. Saya harus bela sopir ambulan,” tandas Bupati.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati berpesan agar para sopir mengunakan mobil ambulan seperti peruntukannya.
Sementara itu Staf Ahli Bupati bidang hukum, Holili, SH mengatakan dari 240 orang yang sudah disetujui Bupati ada 1 orang yang tidak hadir.
“Insyaallah sopir dari Desa Karangharjo Kecamatan Silo,” ucap Holili saat dikonfirmasi usai acara.
Untuk selanjutnya, kata Holili, akan dilakukan seleksi lagi dengan minimal calon 3 orang untuk mengikuti prosedur seperti yang lainnya.
Holili menggarisbawahi pentingnya pelatihan itu. “Sangat penting karena berbeda dengan sopir biasa, karena yang diangkut adalah nyawa manusia,” pungkas Holili. (Sigit)
119 Public Safety Center,