Apa Hubungan Forum Taman Bacaan Masyarakat dengan Kabupaten Layak Anak?

avatar Rakyat Jelata

JEMBER, rakyatjelata.com - Pada acara pengukuhan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) dihadiri oleh Bunda Literasi Kabupaten Jember, mengundang pula Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Acara berlangsung di Kampoeng Batja milik Iman Suligi di Jl Nusa Indah Kelurahan Jemberlor Kecamatan Patrang, Sabtu, (5/2/2022). Lalu apa hubungannya? Kabid Perlindungan Anak di DP3AKB, Joko Sutriswanto mengatakan ada hubungan erat di antara keduanya. "Pada waktu penilaian Kabupaten Layak ada kriteria Informasi Layak Anak," ucap Joko usai acara dihadapan awak media. Joko menyampaikan saat ini Jember masuk kategori Madya dari sebelumnya yaitu Pratama. Pihaknya merasa kesulitan mendapatkan masukan dari pihak non pemerintah terkait Informasi Layak Anak di Jember. Padahal sudah ada rumah-rumah literasi baik di kota maupun di desa yang merupakan ruang layak bagi anak-anak. "Sekarang sudah ada FTBM, kemarin masih jalan sendiri-sendiri. Itu sangat menggembirakan," kata Joko dengan perasaan bahagia. Informasi dari Forum TBM diharapkan oleh DP3AKB dapat mempercepat Kabupaten Jember menuju ke jenjang yang lebih tinggi. Kementerian PPPA membuat kategori bagi Kabupaten atau Kota dalam penilaian KLA menjadi 4 golongan, Pratama, Madya, Nindya, dan Utama. Lebih jauh Joko menyampaikan bahwa dengan keberadaan FTBM, nantinya di seluruh kecamatan, akan sangat membantu Informasi Layak Anak. Joko mengakui DP3AKB membantu proses terbentuknya Forum TBM Kabupaten Jember dengan menghubungkan pada Dinas Perpustakaan Daerah. "Dari sini mereka akan berkontribusi terhadap (Informasi Layak Anak atau ILA) Kabupaten Layak Anak," papar Joko. [caption id="attachment_51362" align="alignnone" width="700"] Pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Jember (duduk di bawah tenda)[/caption] Sementara itu Prita Hendriana Wijayanti mengatakan Forum Taman Bacaan Masyarakat merupakan organisasi independen. "Pembina Forum TBM Jember ada 3, Iman Suligi (Kampoeng Batja), Riadi Ariyanto (Sekolah Alam Raya) dan Nurul Hidayat (Kampung Merdeka Belajar)," ucap Prita. Dari susunan organisasi, masing-masing individu memiliki komunitas, khususnya anak-anak sehingga ruang geraknya layak bagi Informasi Layak Anak (ILA). Diharapkan sinergi pemerintah daerah dengan lembaga non pemerintah seperti FTBM dapat mempercepat Kabupaten Jember menjadi Kabupaten Layak Anak dengan status Nindya atau bahkan Utama. (Sigit)

Baca Juga: Polres Jember Berhasil Amankan Tersangka Penyebar Berita Hoax Penculikan Anak

Editor : Admin Rakyatjelata

Berita   

Pemkot Surabaya Tambah Unit Kios TPID di Lima Pasar Tradisional

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menambah jumlah warung tekan (Wartek) inflasi di pasar tradisional. Wartek atau yang lebih dikenal dengan nama Kios TPID itu kini juga ada di Pasar Kembang, Pasar Gubeng Masjid, Pasar Banjar Sugihan, Pasar Gayungan…